Simulasi dan Nilai waktu uang

Senin, 15 September 2014

Nama             : Umi Latifah
Off                  : A
NIM                 : 130411604492
Jurusan          : Manajemen
Prodi               : S1 Pendidikan Tta Niaga

Simulasi Likuiditas dan Rentabilitas
Soal !
LAPORAN NERACA
Perusahaan “A”
(dalam ribuan)
Aktiva
Pasiva
Kas
Piutang
Persediaan    
     Total Aktiva Lancar

Tanah
Bangunan
Etalase
     Total Aktiva Tetap

Total AKTIVA
Rp 100.000
Rp 135.000
Rp 265.000
Rp 500.000

Rp  75.000
Rp 125.000
Rp  50.000
Rp 250.000

Rp 750.000
Hutang :
H. Lancar
H. Jangka Panjang
     Total Hutang

Modal :
Modal Sendiri
     Total Modal


Total PASIVA

Rp 100.000
Rp  50.000
Rp 150.000


Rp 600.000
Rp 600.000


Rp 750.000





Simulasikan Laporan Neraca diatas dengan ketentuan sebagai berikut :
a.     CR maksimal 300% !
b.     CR minimal 550% !
c.     Jika persediaan dan hutang lancar bertambah, serta CR yang diminta adalah 200% !
d.     Carilah Rentabilitasnya !


JAWABAN !!
Sebelum menyelesaikan soal-soal di atas, perlu diketahui bahwa rumus untuk mencari Current Rasio adalah :
CR = ∑Aktiva Lancar / ∑Hutang Lancar × 100%

a.     CR maksimal 300%
Dengan ketentuan CR maksimal 300%, maka seorang manajer keuangan dapat melakukan beberapa hal, yaitu :

1.      Simulasi pertama :
LAPORAN NERACA
Perusahaan “A”
(dalam ribuan)
Aktiva
Pasiva
Kas
Piutang
Persediaan    
     Total Aktiva Lancar

Tanah
Bangunan
Etalase
     Total Aktiva Tetap

Total AKTIVA
Rp 100.000
Rp  35.000
Rp 165.000
Rp 300.000

Rp 175.000
Rp 125.000
Rp 150.000
Rp 450.000

Rp 750.000
Hutang :
H. Lancar
H. Jangka Panjang
     Total Hutang

Modal :
Modal Sendiri
     Total Modal


Total PASIVA

Rp 100.000
Rp  50.000
Rp 150.000


Rp 600.000
Rp 600.000


Rp 750.000




Dalam neraca tersebut, seorang manajer keuangan telah mengotak-atik keuangannya dengan menagih piutang sebesar Rp100.000.000,00 dan mempergunakan uang tersebut untuk membeli sebuah tanah. Manajer keuangan juga mengeluarkan persediaan yang masih dimiliki perusahaan sebesar Rp100.000.000,00 untuk membeli sebuah etalase baru. Sehingga, Current Rasio yang dimiliki perusahaan tersebut dapat mencapai tidak lebih dari 300%, dengan pembuktian :
Current Rasio     = ∑AL/∑HL × 100%
                             = 300.000/100.000 × 100%
                             = 3 × 100%
                             = 300%
2.      Simulasi kedua
LAPORAN NERACA
Perusahaan “A”
(dalam ribuan)
Aktiva
Pasiva
Kas
Piutang
Persediaan    
     Total Aktiva Lancar

Tanah
Bangunan
Etalase
     Total Aktiva Tetap

Total AKTIVA
Rp  50.000
Rp  35.000
Rp 200.000
Rp 285.000

Rp 140.000
Rp 225.000
Rp 100.000
Rp 465.000

Rp 750.000
Hutang :
H. Lancar
H. Jangka Panjang
     Total Hutang

Modal :
Modal Sendiri
     Total Modal


Total PASIVA

Rp 100.000
Rp  50.000
Rp 150.000


Rp 600.000
Rp 600.000


Rp 750.000




Dalam simulasi kedua laporan neraca tersebut, seorang manajer keuangan telah mengotak-atik keuangannya dengan mengeluarkan kas yang dimiliki perusahaan sebesar Rp50.000.000,00 dan mempergunakan uang tersebut untuk membeli sebuah etalase. Manajer keuangan juga menagih piutang sebesar Rp100.000.000,00 untuk membeli sebuah bangunan. Lalu, perusahaan tersebut juga menggunakan persediaannya dengan membeli sebuah tanah sebesar Rp65.000.000,00. Sehingga, Current Rasio yang dimiliki perusahaan tersebut dapat mencapai tidak lebih dari 300%, dengan pembuktian :
Current Rasio     = ∑AL/∑HL × 100%
                             = 285.000/100.000 × 100%
                             = 2,85 × 100%
                             = 285%

3.      Simulasi Ketiga
LAPORAN NERACA
Perusahaan “A”
(dalam ribuan)
Aktiva
Pasiva
Kas
Piutang
Persediaan    
     Total Aktiva Lancar

Tanah
Bangunan
Etalase
     Total Aktiva Tetap

Total AKTIVA
Rp  75.000
Rp  55.000
Rp  45.000
Rp 175.000

Rp 295.000
Rp 150.000
Rp 130.000
Rp 575.000

Rp 750.000
Hutang :
H. Lancar
H. Jangka Panjang
     Total Hutang

Modal :
Modal Sendiri
     Total Modal


Total PASIVA

Rp 100.000
Rp  50.000
Rp 150.000


Rp 600.000
Rp 600.000


Rp 750.000




Dalam simulasi ketiga laporan neraca tersebut, seorang manajer keuangan telah mengotak-atik keuangannya dengan mengeluarkan kas yang dimiliki perusahaan sebesar Rp25.000.000,00 dan mempergunakan uang tersebut untuk membeli sebuah bangunan. Manajer keuangan juga menagih piutang sebesar Rp80.000.000,00 untuk membeli sebuah etalase baru. Lalu, perusahaan tersebut juga menggunakan persediaannya dengan membeli sebuah tanah sebesar Rp220.000.000,00. Sehingga, Current Rasio yang dimiliki perusahaan tersebut dapat mencapai tidak lebih dari 300%, dengan pembuktian :
Current Rasio     = ∑AL/∑HL × 100%
                             = 175.000/100.000 × 100%
                             = 1,75 × 100%
                             = 175%

4.      Simulasi keempat
LAPORAN NERACA
Perusahaan “A”
(dalam ribuan)
Aktiva
Pasiva
Kas
Piutang
Persediaan    
     Total Aktiva Lancar

Tanah
Bangunan
Etalase
     Total Aktiva Tetap

Total AKTIVA
Rp  25.000
Rp 125.000
Rp 150.000
Rp 300.000

Rp 190.000
Rp 135.000
Rp 125.000
Rp 450.000

Rp 750.000
Hutang :
H. Lancar
H. Jangka Panjang
     Total Hutang

Modal :
Modal Sendiri
     Total Modal


Total PASIVA

Rp 100.000
Rp  50.000
Rp 150.000


Rp 600.000
Rp 600.000


Rp 750.000




Dalam simulasi ketiga laporan neraca tersebut, seorang manajer keuangan telah mengotak-atik keuangannya dengan mengeluarkan kas yang dimiliki perusahaan sebesar Rp75.000.000,00 dan mempergunakan uang tersebut untuk membeli sebuah etalase baru. Manajer keuangan juga menagih piutang sebesar Rp10.000.000,00 untuk membeli sebuah bangunan. Lalu, perusahaan tersebut juga menggunakan persediaannya dengan membeli sebuah tanah sebesar Rp115.000.000,00. Sehingga, Current Rasio yang dimiliki perusahaan tersebut dapat mencapai tidak lebih dari 300%, dengan pembuktian :
Current Rasio     = ∑AL/∑HL × 100%
                             = 300.000/100.000 × 100%
                             = 3 × 100%
                             = 300%

b.     CR minimal 550%
Dengan ketentuan CR minimal 550%, maka seorang manajer keuangan dapat melakukan beberapa hal, yaitu :
  1. Simulasi pertama
LAPORAN NERACA
Perusahaan “A”
(dalam ribuan)
Aktiva
Pasiva
Kas
Piutang
Persediaan    
     Total Aktiva Lancar

Tanah
Bangunan
Etalase
     Total Aktiva Tetap

Total AKTIVA
Rp 150.000
Rp 135.000
Rp 265.000
Rp 550.000

Rp  75.000
Rp  75.000
Rp  50.000
Rp 200.000

Rp 750.000
Hutang :
H. Lancar
H. Jangka Panjang
     Total Hutang

Modal :
Modal Sendiri
     Total Modal


Total PASIVA

Rp 100.000
Rp  50.000
Rp 150.000


Rp 600.000
Rp 600.000


Rp 750.000




Dalam simulasi pertama laporan neraca tersebut, seorang manajer keuangan telah mengotak-atik keuangannya dengan menjual bangunan yang dimiliki perusahaan sebesar Rp50.000.000,00 dan memasukkan uang tersebut ke dalam kas. Dengan penjualan tersebut, akhirnya Current Rasio dalam perusahaan tersebut dapat mencapai lebih dari 550%, dengan pembuktian :
Current Rasio     = ∑AL/∑HL × 100%
                             = 550.000/100.000 × 100%
                             = 5,5 × 100%
                             = 550%

2.      Simulasi Kedua
LAPORAN NERACA
Perusahaan “A”
(dalam ribuan)
Aktiva
Pasiva
Kas
Piutang
Persediaan    
     Total Aktiva Lancar

Tanah
Bangunan
Etalase
     Total Aktiva Tetap

Total AKTIVA
Rp 125.000
Rp 145.000
Rp 285.000
Rp 555.000

Rp  50.000
Rp 115.000
Rp  30.000
Rp 195.000

Rp 750.000
Hutang :
H. Lancar
H. Jangka Panjang
     Total Hutang

Modal :
Modal Sendiri
     Total Modal


Total PASIVA

Rp 100.000
Rp  50.000
Rp 150.000


Rp 600.000
Rp 600.000


Rp 750.000




Dalam simulasi pertama laporan neraca tersebut, seorang manajer keuangan telah mengotak-atik keuangannya dengan menjual tanah yang dimiliki perusahaan sebesar Rp25.000.000,00 dan memasukkan uang tersebut ke dalam kas. Manajer juga menjual bangunannya kepada pembeli dengan hutang dan menjadi piutang sebesar Rp10.000.000,00. Lalu, perusahaan juga menjual etalase yang mengakibatkan bertambahnya persediaan sebesar Rp20.000.000,00. Dengan penjualan asset-asset perusahaan tersebut, akhirnya Current Rasio dalam perusahaan tersebut dapat mencapai lebih dari 550%, dengan pembuktian :
Current Rasio     = ∑AL/∑HL × 100%
                             = 555.000/100.000 × 100%
                             = 5,55 × 100%
                             = 555%

  1. Simulasi ketiga
LAPORAN NERACA
Perusahaan “A”
(dalam ribuan)
Aktiva
Pasiva
Kas
Piutang
Persediaan    
     Total Aktiva Lancar

Tanah
Bangunan
Etalase
     Total Aktiva Tetap

Total AKTIVA
Rp 135.000
Rp 200.000
Rp 300.000
Rp 635.000

Rp  10.000
Rp  90.000
Rp  15.000
Rp 115.000

Rp 750.000
Hutang :
H. Lancar
H. Jangka Panjang
     Total Hutang

Modal :
Modal Sendiri
     Total Modal


Total PASIVA

Rp 100.000
Rp  50.000
Rp 150.000


Rp 600.000
Rp 600.000


Rp 750.000




Dalam simulasi pertama laporan neraca tersebut, seorang manajer keuangan telah mengotak-atik keuangannya dengan menjual etalase yang dimiliki perusahaan sebesar Rp35.000.000,00 dan memasukkan uang tersebut ke dalam kas. Manajer juga menjual sebagian tanahnya kepada pembeli dengan hutang dan menjadi piutang sebesar Rp65.000.000,00. Lalu, perusahaan juga menjual bangunan yang mengakibatkan bertambahnya persediaan sebesar Rp35.000.000,00. Dengan penjualan asset-asset perusahaan tersebut, akhirnya Current Rasio dalam perusahaan tersebut dapat mencapai lebih dari 550%, dengan pembuktian :
Current Rasio     = ∑AL/∑HL × 100%
                             = 635.000/100.000 × 100%
                             = 6,35 × 100%
                             = 635%

  1. Simulasi keempat
LAPORAN NERACA
Perusahaan “A”
(dalam ribuan)
Aktiva
Pasiva
Kas
Piutang
Persediaan    
     Total Aktiva Lancar

Tanah
Bangunan
Etalase
     Total Aktiva Tetap

Total AKTIVA
Rp 115.000
Rp 150.000
Rp 300.000
Rp 565.000

Rp  60.000
Rp 110.000
Rp  15.000
Rp 185.000

Rp 750.000
Hutang :
H. Lancar
H. Jangka Panjang
     Total Hutang

Modal :
Modal Sendiri
     Total Modal


Total PASIVA

Rp 100.000
Rp  50.000
Rp 150.000


Rp 600.000
Rp 600.000


Rp 750.000




Dalam simulasi pertama laporan neraca tersebut, seorang manajer keuangan telah mengotak-atik keuangannya dengan menjual tanah yang dimiliki perusahaan sebesar Rp15.000.000,00 dan memasukkan uang tersebut ke dalam kas. Manajer juga menjual bangunannya kepada pembeli dengan hutang dan menjadi piutang sebesar Rp15.000.000,00. Lalu, perusahaan juga menjual etalase yang mengakibatkan bertambahnya persediaan sebesar Rp35.000.000,00. Dengan penjualan asset-asset perusahaan tersebut, akhirnya Current Rasio dalam perusahaan tersebut dapat mencapai lebih dari 550%, dengan pembuktian :
Current Rasio     = ∑AL/∑HL × 100%
                             = 565.000/100.000 × 100%
                             = 5,65 × 100%
                             = 565%

c.     Jika persediaan dan hutang lancar bertambah, serta CR yang diminta adalah 200%
Dalam ketentuan tersebut, manajer keuangan harus menghitung berapa banyak dana yang ditambah dalam persediaan dan hutang lancar hingga Current Rasio yang dimiliki perusahaan tersebut menjadi 200%.
Langkah-langkah yang harus digunakan adalah menghitung pertambahannya dengan rumus:
∑Aktiva Lancar + x / ∑Hutang Lancar + x = 2/1
Untuk angka 2/1 itu adalah syarat yang ditentukan karena meminta 200%. Jika yang diminta adalah 300%, maka angka tersebut menjadi 3/1 begitupun jika 500%, maka 5/1. Lalu langkah kedua adalah menambahkan persediaan dan hutang lancar sesuai hasil hitungan langkah pertama, dan setelah itu, menghitung Current Rasio, maka hasilnya akan menjadi 200%. Lebih jelasknya, mari kita lihat pembuktiannya dalam simulasi-simulasi berikut :

1.      Simulasi pertama
Pada simulasi yang pertama, menggunakan laporan neraca pada soalnya, atau laporan neraca awal.
LAPORAN NERACA
Perusahaan “A”
(dalam ribuan)
Aktiva
Pasiva
Kas
Piutang
Persediaan    
     Total Aktiva Lancar

Tanah
Bangunan
Etalase
     Total Aktiva Tetap

Total AKTIVA
Rp 100.000
Rp 135.000
Rp 265.000
Rp 500.000

Rp  75.000
Rp 125.000
Rp  50.000
Rp 250.000

Rp 750.000
Hutang :
H. Lancar
H. Jangka Panjang
     Total Hutang

Modal :
Modal Sendiri
     Total Modal


Total PASIVA

Rp 100.000
Rp  50.000
Rp 150.000


Rp 600.000
Rp 600.000


Rp 750.000




            ∑Aktiva Lancar        =          500.000
            ∑Hutang Lancar      =          100.000
Menghitung langkah pertama :
∑AL + x / ∑HL + x                  =          2/1
500.000 + x / 100.000 + x      =          2/1
500.000 + x                             =          200.000 + 2x
500.000 – 200.000                  =          2x – x
300.000                                   =          x
            Ketemu x-nya yaitu 300.000, maka persediaan dan hutang lancar harus d tambah Rp300.000.000,00. Laporan neracanya akan menjadi :
LAPORAN NERACA
Perusahaan “A”
(dalam ribuan)
Aktiva
Pasiva
Kas
Piutang
Persediaan    
     Total Aktiva Lancar

Tanah
Bangunan
Etalase
     Total Aktiva Tetap

Total AKTIVA
Rp 100.000
Rp 135.000
Rp 565.000
Rp 800.000

Rp  75.000
Rp 125.000
Rp  50.000
Rp 250.000

Rp1.050.000
Hutang :
H. Lancar
H. Jangka Panjang
     Total Hutang

Modal :
Modal Sendiri
     Total Modal


Total PASIVA

Rp 400.000
Rp  50.000
Rp 450.000


Rp 600.000
Rp 600.000


Rp1.050.000





Setelah itu, mari kita buktikan dengan menghitung Current Rasionya. Hasilnya akan menjadi 200%, dengan pembuktian :
Current Rasio     = ∑AL/∑HL × 100%
                             = 800.000/400.000 × 100%
                             = 2 × 100%
                             = 200%

  1. Simulasi kedua
Pada simulasi kedua dan seterusnya berikut ini, kita akan menggunakan neraca perubahan yang telah dimodifikasi oleh manajer keuangan, kita ambil saja contoh neraca perubahan pada  jawaban a ataupun b di atas.
LAPORAN NERACA
Perusahaan “A”
(dalam ribuan)
Aktiva
Pasiva
Kas
Piutang
Persediaan    
     Total Aktiva Lancar

Tanah
Bangunan
Etalase
     Total Aktiva Tetap

Total AKTIVA
Rp 100.000
Rp  35.000
Rp 165.000
Rp 300.000

Rp 175.000
Rp 125.000
Rp 150.000
Rp 450.000

Rp 750.000
Hutang :
H. Lancar
H. Jangka Panjang
     Total Hutang

Modal :
Modal Sendiri
     Total Modal


Total PASIVA

Rp 100.000
Rp  50.000
Rp 150.000


Rp 600.000
Rp 600.000


Rp 750.000




∑Aktiva Lancar        =          300.000
            ∑Hutang Lancar      =          100.000
Menghitung langkah pertama :
∑AL + x / ∑HL + x                  =          2/1
300.000 + x / 100.000 + x      =          2/1
300.000 + x                             =          200.000 + 2x
300.000 – 200.000                  =          2x – x
100.000                                   =          x
            Ketemu x-nya yaitu 100.000, maka persediaan dan hutang lancar harus d tambah Rp100.000.000,00. Laporan neracanya akan menjadi :
LAPORAN NERACA
Perusahaan “A”
(dalam ribuan)
Aktiva
Pasiva
Kas
Piutang
Persediaan    
     Total Aktiva Lancar

Tanah
Bangunan
Etalase
     Total Aktiva Tetap

Total AKTIVA
Rp 100.000
Rp  35.000
Rp 265.000
Rp 400.000

Rp 175.000
Rp 125.000
Rp 150.000
Rp 450.000

Rp 850.000
Hutang :
H. Lancar
H. Jangka Panjang
     Total Hutang

Modal :
Modal Sendiri
     Total Modal


Total PASIVA

Rp 200.000
Rp  50.000
Rp 150.000


Rp 600.000
Rp 600.000


Rp 850.000





Setelah itu, mari kita buktikan dengan menghitung Current Rasionya. Hasilnya akan menjadi 200%, dengan pembuktian :
Current Rasio     = ∑AL/∑HL × 100%
                             = 400.000/200.000 × 100%
                             = 2 × 100%
                             = 200%

  1. Simulasi ketiga
LAPORAN NERACA
Perusahaan “A”
(dalam ribuan)
Aktiva
Pasiva
Kas
Piutang
Persediaan    
     Total Aktiva Lancar

Tanah
Bangunan
Etalase
     Total Aktiva Tetap

Total AKTIVA
Rp  50.000
Rp  35.000
Rp 200.000
Rp 285.000

Rp 140.000
Rp 225.000
Rp 100.000
Rp 465.000

Rp 750.000
Hutang :
H. Lancar
H. Jangka Panjang
     Total Hutang

Modal :
Modal Sendiri
     Total Modal


Total PASIVA

Rp 100.000
Rp  50.000
Rp 150.000


Rp 600.000
Rp 600.000


Rp 750.000




∑Aktiva Lancar        =          285.000
            ∑Hutang Lancar      =          100.000
Menghitung langkah pertama :
∑AL + x / ∑HL + x                  =          2/1
285.000 + x / 100.000 + x      =          2/1
285.000 + x                             =          200.000 + 2x
285.000 – 200.000                  =          2x – x
85.000                         =          x
            Ketemu x-nya yaitu 85.000, maka persediaan dan hutang lancar harus d tambah Rp85.000.000,00. Laporan neracanya akan menjadi :
LAPORAN NERACA
Perusahaan “A”
(dalam ribuan)
Aktiva
Pasiva
Kas
Piutang
Persediaan    
     Total Aktiva Lancar

Tanah
Bangunan
Etalase
     Total Aktiva Tetap

Total AKTIVA
Rp  50.000
Rp  35.000
Rp 285.000
Rp 370.000

Rp 140.000
Rp 225.000
Rp 100.000
Rp 465.000

Rp 835.000
Hutang :
H. Lancar
H. Jangka Panjang
     Total Hutang

Modal :
Modal Sendiri
     Total Modal


Total PASIVA

Rp 185.000
Rp  50.000
Rp 235.000


Rp 600.000
Rp 600.000


Rp 835.000





Setelah itu, mari kita buktikan dengan menghitung Current Rasionya. Hasilnya akan menjadi 200%, dengan pembuktian :
Current Rasio     = ∑AL/∑HL × 100%
                             = 370.000/185.000 × 100%
                             = 2 × 100%
                             = 200%

  1. Simulasi keempat
LAPORAN NERACA
Perusahaan “A”
(dalam ribuan)
Aktiva
Pasiva
Kas
Piutang
Persediaan    
     Total Aktiva Lancar

Tanah
Bangunan
Etalase
     Total Aktiva Tetap

Total AKTIVA
Rp 150.000
Rp 135.000
Rp 265.000
Rp 550.000

Rp  75.000
Rp  75.000
Rp  50.000
Rp 200.000

Rp 750.000
Hutang :
H. Lancar
H. Jangka Panjang
     Total Hutang

Modal :
Modal Sendiri
     Total Modal


Total PASIVA

Rp 100.000
Rp  50.000
Rp 150.000


Rp 600.000
Rp 600.000


Rp 750.000




∑Aktiva Lancar        =          550.000
            ∑Hutang Lancar      =          100.000
Menghitung langkah pertama :
∑AL + x / ∑HL + x                  =          2/1
550.000 + x / 100.000 + x      =          2/1
550.000 + x                             =          200.000 + 2x
550.000 – 200.000                  =          2x – x
350.000                                   =          x
            Ketemu x-nya yaitu 350.000, maka persediaan dan hutang lancar harus d tambah Rp350.000.000,00. Laporan neracanya akan menjadi :
LAPORAN NERACA
Perusahaan “A”
(dalam ribuan)
Aktiva
Pasiva
Kas
Piutang
Persediaan    
     Total Aktiva Lancar

Tanah
Bangunan
Etalase
     Total Aktiva Tetap

Total AKTIVA
Rp 150.000
Rp 135.000
Rp 615.000
Rp 900.000

Rp  75.000
Rp  75.000
Rp  50.000
Rp 200.000

Rp1.100.000
Hutang :
H. Lancar
H. Jangka Panjang
     Total Hutang

Modal :
Modal Sendiri
     Total Modal


Total PASIVA

Rp 450.000
Rp  50.000
Rp 150.000


Rp 600.000
Rp 600.000


Rp1.100.000





Setelah itu, mari kita buktikan dengan menghitung Current Rasionya. Hasilnya akan menjadi 200%, dengan pembuktian :
Current Rasio     = ∑AL/∑HL × 100%
                             = 900.000/450.000 × 100%
                             = 2 × 100%
                             = 200%

d.     Carilah Rentabilitasnya
Aspek yang digunakan dalam rentabilitas bukan hanya melihat laporan neraca, tetapi juga memerlukan laporan laba/rugi sebagai tolak ukur tinggi rendahnya rentabilitas suatu perusahaan.
Sebelum kita mencari Rentabilitasnya, berikut adalah rumus-rumus dalam mencari rentabilitas. Yaitu :
Rentabilitas Ekonomi    =          EBIT (laba usaha) / ∑Pasiva × 100%
Rentabilitas Usaha        =          EAT / Modal Sendiri × 100%
Provit Margin                 =          EBIT / Penjualan × 100%
Asset Turn Over             =          Penjualan / ∑Asset operasional
Provit Margin × Asset Turn Over         =          Rentabillitas Ekonomi

1.      Simulasi pertama
LAPORAN NERACA
Perusahaan “A”
(dalam ribuan)
Aktiva
Pasiva
Kas
Piutang
Persediaan    
     Total Aktiva Lancar

Tanah
Bangunan
Etalase
     Total Aktiva Tetap

Total AKTIVA
Rp 100.000
Rp 135.000
Rp 265.000
Rp 500.000

Rp  75.000
Rp 125.000
Rp  50.000
Rp 250.000

Rp 750.000
Hutang :
H. Lancar
H. Jangka Panjang
     Total Hutang

Modal :
Modal Sendiri
     Total Modal


Total PASIVA

Rp 100.000
Rp  50.000
Rp 150.000


Rp 600.000
Rp 600.000


Rp 750.000





Laporan Laba/Rugi
Perusahaan “A”
(dalam ribuan)
Penjualan
HPP
Laba Kotor
Biaya-biaya
EBIT (Laba Usaha)
Bunga (i)
EBT
Tax (10%)
EAT
Rp  2.100.000
(Rp 1.600.000)
 Rp     500.000
(Rp      50.000)
 Rp     450.000
(Rp      15.000)
 Rp    435.000
(Rp      43.500)
 Rp    391.500

Dengan menggunakan Laporan Neraca dan Laporan Laba/Rugi di atas, maka :
Rentabilitas Ekonomi    = EBIT (laba usaha) / ∑Pasiva × 100%
                                         = 450.000 / 750.000 × 100%
                                         = 0,6 × 100%
                                         = 60%
Rentabilitas Usaha        = EAT / Modal Sendiri × 100%
                                         = 391.500 / 600.000 × 100%
                                         = 0,6525 × 100%
                                         = 65,25%
Provit Margin                 = EBIT / Penjualan × 100%
                                         = 450.000 / 2.100.000 × 100%
                                         = 0,2143 × 100%
                                         = 21,43%
Asset Turn Over             = Penjualan / ∑Asset operasional
                                         = 2.100.000 / 750.000
                                         = 2,8
SEHINGGA diperolehlah rentabilitas usaha yang sama dengan rentabilitas ekonomi, yaitu :
Provit Margin × Asset Turn Over         = Rentabillitas Ekonomi
                             21,43%            × 2,8               = 60%

2.      Simulasi Kedua
Cara meningkatkan Rentabilitas adalah dengan meningkatkan penjualan dalam perusahaan tersebut. Berikut ini adalah contoh laporan neraca dan laporan laba/rugi yang telah dirubah oleh manajer keuangan :
LAPORAN NERACA
Perusahaan “A”
(dalam ribuan)
Aktiva
Pasiva
Kas
Piutang
Persediaan    
     Total Aktiva Lancar

Tanah
Bangunan
Etalase
     Total Aktiva Tetap

Total AKTIVA
Rp 100.000
Rp 150.000
Rp 300.000
Rp 550.000

Rp 150.000
Rp 175.000
Rp 125.000
Rp 300.000

Rp 950.000
Hutang :
H. Lancar
H. Jangka Panjang
     Total Hutang

Modal :
Modal Sendiri
     Total Modal


Total PASIVA

Rp 200.000
Rp 150.000
Rp 350.000


Rp 600.000
Rp 600.000


Rp 950.000





            Kemudian, seorang manajer keuangan meningkatkan penjualannya sejumlah Rp400.000 tetapi menekan HPP dan biaya-biayanya seminimal mungkin, sehingga diperoleh laporan laba/rugi sebagai berikut :
Laporan Laba/Rugi
Perusahaan “A”
(dalam ribuan)
Penjualan
HPP
Laba Kotor
Biaya-biaya
EBIT (Laba Usaha)
Bunga (i)
EBT
Tax (10%)
EAT
Rp  2.500.000
(Rp 1.600.000)
 Rp     900.000
(Rp      50.000)
 Rp     850.000
(Rp      80.000)
 Rp    830.000
(Rp      83.000)
 Rp    747.000

Rentabilitas Ekonomi    = EBIT (laba usaha) / ∑Pasiva × 100%
                                         = 850.000 / 950.000 × 100%
                                         = 0,89 × 100%
                                         = 89%
Rentabilitas Usaha        = EAT / Modal Sendiri × 100%
                                         = 747.000 / 600.000 × 100%
                                         = 1,245 × 100%
                                         = 124,5%
Provit Margin                 = EBIT / Penjualan × 100%
                                         = 850.000 / 2.500.000 × 100%
                                         = 0,34 × 100%
                                         = 34%
Asset Turn Over             = Penjualan / ∑Asset operasional
                                         = 2.500.000 / 950.000
                                         = 2,63
SEHINGGA diperolehlah rentabilitas usaha yang sama dengan rentabilitas ekonomi, yaitu :
Provit Margin × Asset Turn Over         = Rentabillitas Ekonomi
                             34%     × 2,63             = 89%

Kesimpulan  Rentabilitas :
Tugas seorang manajer keuangan adalah meningkatkan atau memperoleh rentabilitas yang tinggi. Cara meningkatkan rentabilitas suatu perusahaan adalah meningkatkan jumlah penjualan dalam perusahaan tersebut. Dengan meningkatnya jumlah penjualan, maka meningkat pula rentabilitasnya.  Dapat dilihat dari simulasi 1 dan simulasi 2, semula pada simulasi 1 memperoleh tingkat rentabilitas sebesar 60% kemudian pada simulasi 2, manajer keuangan memperbaiki keuangan perusahaan tersebut, dan memperoleh laporan neraca baru dengan meningkatkan asset operasionalnya, dan meningkatkan penjualannya, sehingga meningkatkan rentabilitasnya menjadi 89%.


Nilai Waktu Uang (Time Value Of Money)
Apa yang dimaksud dengan nilai waktu uang ?
Nilai waktu uang adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa nilai uang sekarang akan lebih berharga daripada nilai uang dimasa yang akan datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan karena perbedaan waktu.
Nilai waktu uang sangat bermanfaat bagi manajer keuangan karena merupakan salah satu aspek yang membantu dalam menentukan keputusan pendanaan, serta keputusan investasi mengenai pengelolaan asset operasional dalam kekayaan perusahaan. Nilai waktu uang ini juga penting dalam menentukan dan memilih sumber pinjaman yang dianggap potensial.
Nilai waktu uang juga membahas mengenai bunga berbunga, yaitu :
a.     Nilai masa yang akan datang (Future Value)
Future value adalah nilai uang dimasa yang akan datang dari uang yang diterima atau dibayarkan pada masa sekarang dengan memperhitungkan tingkat bunga setiap periode selama jangka waktu tertentu. Future Value biasanya di rumuskan :
FV  = (1+r)^t
r     = tingkat bunga
t     = periode waktu
b.     Nilai Sekarang (Present Value)
Present Value adalah nilai uang saat ini untuk nilai tertentu dimasa yang akan datang, yang akan mempengaruhi nilai masa yang akan datang. Present Value dirumuskan dengan :
PV = 1 / (1+r)^t
r     = tingkat bunga
t     = periode waktu

c.     Nilai Masa Datang dan Masa Sekarang (Annuity)
Annuity merupakan suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama, yang terjadi dalam periode waktu tertentu.
FV  = Ko
Keterangan :
FV  = Future Value
Ko = Arus Kas Awal
r     = Rate / tingkat Bunga
n    = tahun ke-n
Contoh :
Jika kita menabung 1 juta rupiah dengan bunga 10%, maka setelah 1 tahun, kita akan mendapatkan FV = 1.100.000 rupiah
d.     Nilai Majemuk ( Dibayar 1 kali dalam setahun )
Nilai majemuk adalah nilai yang dibayarkan hanya sekali dalam 1 tahun. Rumus =
Vn       = PO (1+i) n
Keterangan :
Vn            = Vuture Value nilai ke-n
Po = Pinjaman atau tabungan pokok
i     = Tingkat suku bunga/ keuntungan disyaratkan
n    = Jangka waktu

Nilai majemuk anuitas adalah nilai anuitas yang akan diterima di waktu yang akan datang pada periode waktu tertentu. Rumusnya adalah :
Sn        = a [ (1+i)n-1+..........+(1+i)1+(1+)0 ]
Keterangan :
a   = Jumlah modal (uang) pada awal periode
Sn = Jumlah yang diterima pada akhir periode


Referensi :
Sartono, Agus. 1997. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta
Arthur, dkk. 2010. Manajemen Keuangan Prinsip dan Penerapan. Jakarta: PT. INDEKS
http://www.manajemenperusahaan.com/nilai-waktu-uang/ (diakses tanggal 13 September 2014)

0 komentar:

Posting Komentar